Akhirnya tuntas sudah penantianku untuk
memiliki mobil sendiri, mobil yang kubeli dengan jerih payahku dan
istriku. Tepat pada bulan maret 2015 kami membeli sebuah mobil baru,
mobil keluarga dengan merek Daihatsu Xenia Sporty. Karena warnanya
putih polos kami menamai mobil kesayangan kami dengan sebutan “si
putih’.
Sebelum membeli mobil, saya sempat browsing di internet
dan bertanya-tanya ke teman kerja perihal pilihan membeli mobil baru
atau membeli mobil bekas. Mobil baru yang notabene harga mobil masih mahal tetapi kondisi mesin masih original sedangkan mobil bekas setidaknya harga yang lebih murah atau di sebut mobil murah
tetapi kondisi mesin belum tentu bagus apalagi jika kita tidak bisa
memilih mobil bekas. Pilihanpun jatuh pada membeli mobil baru di
karenakan kurangnya pengetahuan akan mobil bekas sehingga takut banyak
mengalami keluhan di kemudian hari.
sumber: Dokpri |
Setelah Surat Pajak kendaraan keluar, maka kami pun langsung pergi membawa si putih ke rumah
orang tua untuk memberi kejutan, maklum kami tidak memberi tahu kalau
akan membeli mobil. Sampai di sana, orang tua kamipun terkejut ketika
ada mobil berhenti di depan rumah apalagi yang keluar dari mobil itu
adalah kami. Orang tua sayapun bertanya “lho..kamu membeli mobil? Sudah
fasih mengendarainya? Saya pun menjawab “ya pak, Alhamdulillah ada
rejeki, Insyaallah kalau pergi dekat-dekat masih bisa”.
Wajar
saja orang tua kami bertanya, karena saya terakhir mengendarai mobil
pada tahun 2007 silam, itupun masih kursus karena diharuskan dalam
pekerjaan saya dahulu supaya bisa mengendarai mobil. Setelah tahun
tersebut dan saya resign dari perusahan lama, saya tidak pernah lagi
mengendarai mobil, bahkan ketika berlibur bersama atau berkunjung ke
rumah saudara di luar kota praktis yang mengendarai adalah kakak dan
adik saya. Ada ketakutan pada diri saya, walau mengendarai mobil orang
tua sendiri yang membuat saya tidak fokus dalam mengendarai mobil.
Hampir
4 bulan si putih menemani saya sekeluarga dan selalu menjadi andalan
dan favorit keluarga kami. Mulai dari rekreasi ke pantai di Gresik Jawa
Timur, silahturahmi ke rumah saudara di Nganjuk dan Kediri sampai
menghadiri acara pernikahan teman kerja di Madiun. Si putih juga ramah
terhadap dompet saya karena “bandel iritnya”.
Dalam keluarga,
kehadiran si putih benar-benar membantu aktivitas kami. Dahulu setiap
kali bepergian ke rumah saudara di luar kota, kami selalu menggunakan
sepeda motor atau kendaraan umum. Karena jaraknya jauh, jika menggunakan
sepeda motor kami harus berhenti di tengah perjalanan untuk istirahat
atau hanya sekedar menghilangkan rasa haus yang menghampiri, sedangkan
jika naik kendaraan umum beberapa kali harus berdiri dalam perjalanan.
Dengan
hadirnya si putih, kekurangan dalam bepergian menggunakan sepeda motor
dan kendaraan umum kini teratasi. Apalagi schedule kerja saya yang
tergolong unik yang memiliki libur kerja tidak harus pada akhir minggu
pada umumnya. Untuk memaksimalkan libur saya tidak jarang kami harus
bepergian keluar kota pada malam hari atau pagi hari sehingga si putih
menjadi solusi yang paling efektif dalam mengatasi kekurangan saya.
Dengan mengendarai si putih kami tidak di pusingkan lagi jika berangkat
pada malam atau dini hari karena anak saya tidak mengeluh mengantuk dan
dapat meneruskan tidur nyenyak di dalam kendaraan.
Hal inilah
yang membuat saya dan keluarga tidak hentinya-hentinya untuk bersyukur
kepada Sang Pencipta. Semenjak menikah awal tahun 2010, saya langsung di
karuniai seorang anak perempuan di akhir tahun 2010. Tidak menanti
terlalu lama, di akhir tahun 2011 kami membeli sebuah rumah walaupun
kami baru menempatinya di awal tahun 2013 dikarenakan untuk menutup
kekurangan pembelian kami harus berhutang kepada pihak developer
sehingga sebelum hutang kami lunas kami tidak bisa menempati rumah kami.
Kini
kebahagian kami bertambah lagi, setelah kehadiran si putih, istri saya
dinyatakan positif sedang mengandung anak kedua kami. Praktis saja
pekerjaan si putih akan menjadi lebih maksimal lagi karena harus
menemani keluarga saya untuk periksa ke dokter kandungan. Terima kasih
Tuhan atas karunia yang Engkau berikan kepada keluarga kami. Amien.
Tulisan ini diikutkan dalam lomba blog "mobil idaman"