Kamis, 15 Juni 2017

Ramadan di Lombok Sumbawa antara Wisata Alam dan Rohani

Siapa yang tidak kenal dengan destinasi dari propinsi NTB? Nusa Tenggara Barat dalam hal ini pulau Sumbawa dan Lombok merupakan salah satu propinsi yang dikenal memiliki seribu destinasi liburan alam yang eksotik khususnya wisata alam pantai dan lautnya. Hampir semua orang pasti menjadikan destinasi pulau Sumbawa dan lombok dalam urutan atas untuk dikunjungi dalam liburannya. Tapi, seberapa besar orang tahu bahwa pulau Sumbawa dan lombok selain memiliki destinasi liburan juga dikenal sebagai pulau "Pesona Seribu Masjid".

Setiap wisatawan yang pertama kali berkunjung ke pulau Sumbawa dan Lombok khsusunya dari daerah Jawa, pasti akan merasa heran dengan banyaknya masjid yang ada diwilayah ini, bahkan ada daerah dimana hampir setiap dusunnya terdapat sebuah masjid (data berdasar catatan Kanwil Depag NTB jumlah masjid di Lombok tahun 2011 ada 4500 buah), padahal dalam sejarah nasional mencatat perkembangan islam berpusat dipulau Jawa dengan hadirnya sembilan wali atau lebih dikenal dengan sebutan "Walisongo". Dengan banyaknya masjid yang tersebar di hampir seluruh wilayah, itulah mengapa NTB khususnya pulau Sumbawa dan Lombok dijuluki dengan pulau "seribu masjid" (untuk lebih jelasnya dapat membaca sejarah perkembangan islam di NTB).
Sumber: https://twitter.com/jheipul
Dengan banyaknya jumlah masjid yang ada di propinsi NTB dan mayoritas penduduk yang beragama Islam, tentunya suasana islami khususnya pada bulan Ramadhan sangat kentara sekali mulai dari seruan sahur, suasana ngabuburit, berbuka bersama sampai dengan sholat tarawih. Nah, bagi para traveller berlibur pada bulan ramadhan di Nusa Tenggara Barat khususnya Sumbawa dan Lombok tentunya memiliki pengalaman yang berbeda dibandingkan liburan pada bulan-bulan biasa.

BerRamadhan di NTB khususnya pulau Lombok.
Sama halnya dengan kawasan mayoritas muslim lainnya di Indonesia, pulau Lombok memiliki beberapa tradisi yang dilakukan setiap bulan Ramadhan tiba. Tradisi ini memang dipengaruhi oleh adat setempat, sehingga unsur budaya masih kentara diantaranya yaitu "ngaji Quran" yang dilakukan sepanjang malam dan merupakan tradisi untuk mengenang kehidupan Islam masa lalu di Sesait Lombok utara.

Di Lombok barat ada tradisi "Dile Jojor" yang merupakan tradisi maleman pada malam ganjil yaitu tanggal 21, 23, 25, 27 dan 29 ramadhan. Lampu dile jojor (lampu yang terbuat dari buah jamplung) biaanya dinyalakan dirumah dan makam saudara dengan harapan untuk mendapatkan cahaya lailatul qodar pada malam ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.
sumber: http://www.lombokpost.net/2015
Di Lombok timur tepatnya di desa Rempung memiliki tradisi be-serabu dan be-jilu ketika membangunkan sahur. Tradisi ini mempunyai arti seruan untuk minumlah dan bersegeralah sehingga dapat diartikan ajakan untuk bersegera sahur sebeluk waktu subuh tiba selama satu setengan jam. Kalimat yang dibacakan berupa syair-syair yang harus sesuai dengan lantunan dan nadanya. Jika pelantun salah dalam melantunkan nadanya maka orang lain yang mendengarkan harus menegur dan mengulanginya sampai nada dan bacaannya sama dengan tahun sebelumnya.

Selain tradisi Ramadhan, nuansa religi juga tersedia di kota besar Mataram tepatnya di Masjid Islamic Center sebagai pusat Syiar di pulau Lombok. Disini dapat dijumpai berbagai macam kegiatan seperti, ngabuburit, sholat taraweh dan berbagai macam festival Ramadhan seperti pameran, bazzar, bedah buku, kerajinan tangan, dan pameran seni budaya Islam. Sebagai wisatawan muslim yang berlibur pada bulan Ramadhan di Lombok tentunya menjadi sebuah keuntungan tersendiri karena selain menikmati wisata alam yang ada di Lombok kita juga dapat menikmati wisata halal yang tengah digencar-gencarkan oleh Pemerintah Daerah NTB. .
sumber: http://www.disbudpar.ntbprov.go.id/

Dengan adanya wisata halal ini, akan membantu dan memudahkan wisatawan muslim dalam menikmati wisatanya bersama keluarga, mulai dari tempat wisata, pernak-pernik sampai makanan yang berlabelkan "halal". Tidak hanya pemerintah, dukungan pihak swasta dalam menyiapkan wisata halal juga di ancungi jempol sehingga wisatawan dapat menikmati ibadah puasa Ramadhan sambil berwisata.


http://www.genpilomboksumbawa.com/lombablog







1 komentar:

  1. Subhanallah, rupanya Sumbawa & Lombok selain memiliki seribu wisata juga memiliki seribu masjid. terima kasih infonya

    BalasHapus